Friday, May 20, 2011

Pertemuan Bulanan DWP KBRI Kuwait

Bp. Ferry Adamhar SH, LLM  saat didaulat sebagai nara sumber
Pertemuan Bulanan DWP KBRI Kuwait
Mencari nara sumber untuk sebuah acara pengisi sebuah pertemuan bukan merupakan hal yang sulit kalau di Indonesia. Di Kuwait, cerita akan lain karena akan menyangkut biaya dan koordinasi dengan berbagai pihak kalau nara sumber harus didatangkan dari Indonesia. Dengan pertimbangan tersebut dan untuk membuat acara pertemuan bulanan tetap hidup dan menarik bagi anggotanya maka dalam pertemuan bulanan kali ini DWP KBRI Kuwait mengundang pembicara pembicara khusus dari Staff Dan Karyawan KBRI sendiri, terutama dari bapak Duta Besar Ferri Adamhar SH, LLM.

Pertemuan rutin DWP KBRI Kuwait di bulan Mei ini  diisi dengan acara Sosialisasi Perpanjangan Paspor Dan Administrasi Di KBRI. Topik biasa ini menjadi sangat luar biasa karena beberapa bulan sebelum acara ini diusulkan telah terjadi banyak sekali perubahan proses didalam KBRI Kuwait. Berbagai proses proses baru yang lebih sederhana dan ringkas memang banyak mengundang pertanyaan dari para anggota, tetapi terkadang juga mengundang tepuk tangan yang gegap gempita. Contoh sederhana adalah perubahan proses pengurusan perpanjangan paspor. Untuk pembuatan paspor yang selama ini memerlukan waktu berhari-hari kini telah berubah dengan 'One Day Service'. Bahkan goal dan arah tujuannya menjadi 'Same Day Service'
 

Ny. Eva Adamhar
saat memberikan selamat kepada
Anggota yang beruntung mendapat
Door Prize
 "Tidak hanya urusan kedalam saja, urusan keluarpun harus kita utamakan", begitu kira kira tekad bapak Dubes Indonesia di Kuwait Ferry Adamhar SH, LLM yang segera disambut dengan tepuk tangan dan ucapan Amiiiiiin dari seluruh anggota. Memang rasanya berat sekali untuk membuka jaringan kerjasama antara Indonesia dan Kuwait. Tapi kita mempunyai misi bagaimana caranya antara Kuwait dan Indonesia mempunyai hubungan kerjasama yang saling menguntungkan. Jadi antara satu belah pihak tidak ada yang dirugikan. Ibu ibu juga bisa ikut berperan menjadi marketing Indonesia, contohnya bisa ikut mempromosikan Indonesia. Jadi kalau ketemu orang di Kuwait, kita bisa cerita tentang Indonesia baik Sosial, Budaya dan Pariwisata. Dengan cara itu seluruh masyarakat yang tinggal di Kuwait bisan mengenal Indonesia.


Perkenalan anggota baru
Tak kalah serunya, acara ini juga diisi dengan perkenalan anggota Baru Ny. Deta Riyanto dan pengurus baru Ny. Giriyani Budimansyah yang membidangi Pendidikan dan satu  anggota diperbantukan menjadi pengurus Dharma Wanita KBRI Kuwait untuk membidangi  Informasi / Humas, yaitu Ny. Susy H. Ardianto. Acara pertemuan bulanan seluruh anggota DWP KBRI Kuwait bulan Mei 2011 ini akhirnya ditutup dengan pembagian Door Prize, pembacaan doa dan bersilahturrahmi sambil makan siang bersama. Insya Allah bertemu kembali di Pertemuan bulanan bulan Juni. Tinggal pengurus yang memikirkan kembali, apa kira kira topik dan nara sumber menarik yang bisa diundang bulan depan tanpa memberatkan anggota dan organisasi (Shw)





Saturday, May 14, 2011

Kunjungan Ke Istana Bayan Kuwait



Istana Bayan adalah salah satu karya terbaik arsitektur Kuwait dengan luas sekitar 1.399.500 meter persegi. Secara resmi dibuka pada tahun 1986 untuk Konferensi Kelima Liga Arab dan merupakan lokasi utama untuk konferensi internasional di Kuwait. Dengan gaya arsitektur yang unik dengan desain modern yang dipenuhi berbagai macam ornamen seni tradisional Arab dengan cita rasa tinggi. Seluruh bangunan memiliki arsitektur bernuansa Islam. Air mancur yang berada didepan pintu masuk istana mengingatkan akan bangunan sejenis di  Al Hambra, Grenada, Spanyol. 

Istana Bayan terdiri dari bangunan konferensi, tenda Amiri dan ada enam kompleks bangunan dimana masing masing terdiri dari tiga bangunan. dengan fasilitas gedung pengendalian keamanan dan parkir mobil yang luas. Selain itu, ada juga bangunan yang berfungsi untuk penyediaan air, listrik dan komunikasi. Sebuah terowongan sepanjang 2,6 km menghubungkan gedung ini dengan istana.  

Bangunan konferensi terdiri dari tiga ruang pertemuan serbaguna dan art-theater yang dapat diubah menjadi gedung pertemuan dengan 1000 tempat duduk. Ada juga sebuah ruangan upacara, ruang resepsi, Press Room, perpustakaan dan Suite Room Amir Kuwait dan sejumlah ruang  kantor. 


Tenda Amiri termasuk bagian utama yang sangat penting di Istana ini. Didirikan oleh Amir  Sheikh Jaber Al Ahmad Al Sabah, pada tahun 1991 setelah pembebasan Kuwait. Luas tenda sekitar 3.500 meter persegi dan terdiri dari ruang upacara yang bisa menampung 500 orang, sebuah ruang konferensi berkapasitas 250 tempat duduk dan tiga ruang resepsi besar. Tenda Amiri dilengkapi dengan pendingin dan pemanas ruangan sentral, air panas dan dingin, sprinkler penyiram kebakaran dan generator darurat.  Dihalaman luar Bayan Palace, terdapat tempat pendaratan helikopter dan sebuah masjid berkubah emas untuk 1200 jamaah. (shw)