Friday, February 4, 2011

Ini Dia KBRI Kuwait


Dubes Kuwait,
Ferry Adamhar SH, LLM
Pembukaan Transit House 3 Feb 2011
Ini dia 'KBRI'ku di Kuwait. Tempat segala urusan 'tetek bengek' diselesaikan di Kuwait. Mulai dari urusan administratif seperti perpanjangan passport, legalisir ijasah dan lain lain sampai urusan TKW. Juga tempat bertemu seluruh warga negara Indonesia di Kuwait baik disaat suka, duka maupun saat kepepet mendapat masalah di Kuwait. Namanya saja yang diurus berbagai macam masalah. Ya..tentu harus membutuhkan ekstra waktu untuk menyelesaikannya.

Selalu dilihat oleh seluruh masyarakat Indonesia yang keluar masuk KBRI untuk urusan atministrasi, suasana yang kusem dan memprihatinkan . Kenapa ? Karena di lantai bawah gedung KBRI yang terletak di Kaifan ini digunakan sebagai Shelter penampungan sementara TKW bermasalah. Jumlahnya tidak tanggung-tanggung saat itu, 300 sampai lebih rata- rata perharinya yang ditampung dilantai dasar yang luasnya tidak seberapa. Ditambah dengan fasilitas tempat tidur, kamar mandi dan dapur yang sangat memprihatinkan. Ditambah dengan berdirinya kantin kecil-kecilan.
Nah ! Siapa yang akan belanja kesitu ?? Kalau bukan Mbak Jum, Mbak Rit tersebut dan seluruh teman-temannya yang tinggal disitu.
Sekarang Wow..Coba datang sendiri ke KBRI dan lihatlah berubahan yang terjadi. Tidak lagi ada istilah Shelter untuk penampungan saudari - saudari pahlawan devisa tadi.  Nama Shelter yang terkesan tidak manusiawi, gelap dan kusam telah diubah menjadi Transit House sejak 3 Februari 2011. Kenyataannya, memang yang dulu gelap, kumuh dan kusem telah berubah 360 derajat yang dapat dikatakan layaknya sebuah asrama Haji yang bersih. Lengkap dengan dapur dan Ruangan makan yang cukup rapi.

Yang saya cukup surprise, menu makan harian tersaji lengkap dipapan tulis dan membuat siapapun yang melewatinya ngiler ingin ikut duduk dan makan bersama dengan saudari kita mbak Jum, mbak Rit dan mbak Siti. Apalagi aroma masakan dari dapur dan ruang makan, benar benar mengganggu hidung kita yang telah lama tidak pulang ke Indonesia.
Lebih surprise lagi, sekarang tersedia locker yang bisa dikunci dengan jumlah cukup banyak. Masing masing TKW berhak satu locker untuk menyimpan koper dan barang barang pribadinya. Karena penasaran, sempat saya panggil seorang penghuni dan saya tengok isi dan barang barangnya, ternyata isinya barang yang sangat terkenal di Indonesia dan hampir semua orang tahu kegunaan dan manfaatnya, yaitu Indomie.

Suasana Ruang Makan
Lengkap Dengan TV
Ruang makan cukup luas dan kira kira bisa menampung 50 orang secara bersamaan. Saat tulisan ini dibuat tanggal 4 Feb 2011, jumlah penghuni Transit House KBRI Kuwait ini masih sekitar seratusan orang. Sangat jauh menurun dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 300 orang lebih. Diharapkan beberapa bulan kedepan, Transit House ini benar benar sebagai tempat transit sementara, tempat singgah beberapa orang saudari kita sebelum pulang kembali ke Indonesia.

Satu hal lagi yang benar berubah di KBRI Kuwait adalah adanya access Control. Sebelumnya siapapun bisa keluar masuk  KBRI dengan bebas. Dan sekarang harus melalui Petugas Keamanan dalulu barulah masuk.



Pintu gerbang utama meskipun selalu terkunci tetapi saking banyaknya TKW didalam dengan mudah mereka membukakan pintu kalau ada yang teriak minta dibukakan. Saat itu security tidak berfungsi karena lebih banyak ngadem didalam. Sekarang security (Satpam) telah dikembalikan ke habitatnya, yaitu ditempatkan di pos penjagaan didepan dengan tugas sama seperti security security seprti layaknya security sebuah Kedutaan Besar. (Shw).