Saturday, June 11, 2011

Ambassadors Spouses Enjoy A Taste Of Indonesia

Halaman 2 Kuwait Times 1 Jun 2011
 

Dharma Wanita KBRI Kuwait untuk yang kesekian kali diekspose kembali dalam sebuah koran lokal Kuwait Times, 1 Jun 2011 saat mengundang ibu ibu duta besar dari berbagai macam negara yang ada di Kuwait dalam acara Coffee Morning. Sebuah acara bincang bincang santai pagi hari sambil menyaksikan pertunjukan budaya Indonesia yang dipersembahkan oleh ibu ibu Dharma Wanita KBRI Kuwait. 
Berita Selengkapnya silahkan membaca dibawah ini.


The Embassy of the Republic of Indonesia in Kuwait, in cooperation with the Indonesia Ladies Association, organized a gathering of ambassador's spouses, which took place on Monday at the Indonesia ambassador’s residence in Yarmouk.
After inaugurating the event and welcoming the distinguished guests, the host, the Indonesia ambassador’s spouse, Eva Drita Adamhar, mentioned a session of cultural performances scheduled for the following day too, also at the ambassadorial residence.

The gathering provided spouses with the chance to see some of the traditional Indonesian cultural art forms, such as the Lenggang Nyai dance, as well as a fashion ahow of the famous Indonesia traditional costumes, Including kebaya, Songket and most famously, Batik. There were also performances by players of the traditional Indonesian bamboo flute, the angklung, and of well known Indonesian folk songs, such as Ampar-Ampar Pisang and Yamko Rambe Yamko, and last but not least, a performer who played traditional and contemporary Indonesia songs.

The event also aimed to encourage a better understanding of Indonesia’s recent development, as well as enabling the guests to find out more about the country’s tourism, trade and industrial sector. The gathering was also expected to further enhance cooperation and friendship between Indonesia and other countries.
.

During the performances, the guests also had a chance to view a display of traditional Indonesian garments, getting an opportunity to feel the texture and view the intricate patterns up close. Across the Indonesian archipelago, the variety of fabrics, patterns and textures used in making the garments varies widely.
.

At the end of the gathering, the guests also enjoyed mouth watering traditional Indonesian cuisine, with a menu including Sate Ayam, Beef rendang, Fried Tempe, Gado-gado ( Indonesian Vegetable Salad ), Chicken Soto, and many more. As they ate, the guests also enjoyed a movie about tourism in Indonesia.
.

The event offered a comprehensive impression and a variety of perspectives about its multicultural, multiethnic status, and the vast potential resources available in the biggest archipelagic state in the world. (Courtesy Of Kuwait Times, 1 Jun 2011)


Friday, May 20, 2011

Pertemuan Bulanan DWP KBRI Kuwait

Bp. Ferry Adamhar SH, LLM  saat didaulat sebagai nara sumber
Pertemuan Bulanan DWP KBRI Kuwait
Mencari nara sumber untuk sebuah acara pengisi sebuah pertemuan bukan merupakan hal yang sulit kalau di Indonesia. Di Kuwait, cerita akan lain karena akan menyangkut biaya dan koordinasi dengan berbagai pihak kalau nara sumber harus didatangkan dari Indonesia. Dengan pertimbangan tersebut dan untuk membuat acara pertemuan bulanan tetap hidup dan menarik bagi anggotanya maka dalam pertemuan bulanan kali ini DWP KBRI Kuwait mengundang pembicara pembicara khusus dari Staff Dan Karyawan KBRI sendiri, terutama dari bapak Duta Besar Ferri Adamhar SH, LLM.

Pertemuan rutin DWP KBRI Kuwait di bulan Mei ini  diisi dengan acara Sosialisasi Perpanjangan Paspor Dan Administrasi Di KBRI. Topik biasa ini menjadi sangat luar biasa karena beberapa bulan sebelum acara ini diusulkan telah terjadi banyak sekali perubahan proses didalam KBRI Kuwait. Berbagai proses proses baru yang lebih sederhana dan ringkas memang banyak mengundang pertanyaan dari para anggota, tetapi terkadang juga mengundang tepuk tangan yang gegap gempita. Contoh sederhana adalah perubahan proses pengurusan perpanjangan paspor. Untuk pembuatan paspor yang selama ini memerlukan waktu berhari-hari kini telah berubah dengan 'One Day Service'. Bahkan goal dan arah tujuannya menjadi 'Same Day Service'
 

Ny. Eva Adamhar
saat memberikan selamat kepada
Anggota yang beruntung mendapat
Door Prize
 "Tidak hanya urusan kedalam saja, urusan keluarpun harus kita utamakan", begitu kira kira tekad bapak Dubes Indonesia di Kuwait Ferry Adamhar SH, LLM yang segera disambut dengan tepuk tangan dan ucapan Amiiiiiin dari seluruh anggota. Memang rasanya berat sekali untuk membuka jaringan kerjasama antara Indonesia dan Kuwait. Tapi kita mempunyai misi bagaimana caranya antara Kuwait dan Indonesia mempunyai hubungan kerjasama yang saling menguntungkan. Jadi antara satu belah pihak tidak ada yang dirugikan. Ibu ibu juga bisa ikut berperan menjadi marketing Indonesia, contohnya bisa ikut mempromosikan Indonesia. Jadi kalau ketemu orang di Kuwait, kita bisa cerita tentang Indonesia baik Sosial, Budaya dan Pariwisata. Dengan cara itu seluruh masyarakat yang tinggal di Kuwait bisan mengenal Indonesia.


Perkenalan anggota baru
Tak kalah serunya, acara ini juga diisi dengan perkenalan anggota Baru Ny. Deta Riyanto dan pengurus baru Ny. Giriyani Budimansyah yang membidangi Pendidikan dan satu  anggota diperbantukan menjadi pengurus Dharma Wanita KBRI Kuwait untuk membidangi  Informasi / Humas, yaitu Ny. Susy H. Ardianto. Acara pertemuan bulanan seluruh anggota DWP KBRI Kuwait bulan Mei 2011 ini akhirnya ditutup dengan pembagian Door Prize, pembacaan doa dan bersilahturrahmi sambil makan siang bersama. Insya Allah bertemu kembali di Pertemuan bulanan bulan Juni. Tinggal pengurus yang memikirkan kembali, apa kira kira topik dan nara sumber menarik yang bisa diundang bulan depan tanpa memberatkan anggota dan organisasi (Shw)





Saturday, May 14, 2011

Kunjungan Ke Istana Bayan Kuwait



Istana Bayan adalah salah satu karya terbaik arsitektur Kuwait dengan luas sekitar 1.399.500 meter persegi. Secara resmi dibuka pada tahun 1986 untuk Konferensi Kelima Liga Arab dan merupakan lokasi utama untuk konferensi internasional di Kuwait. Dengan gaya arsitektur yang unik dengan desain modern yang dipenuhi berbagai macam ornamen seni tradisional Arab dengan cita rasa tinggi. Seluruh bangunan memiliki arsitektur bernuansa Islam. Air mancur yang berada didepan pintu masuk istana mengingatkan akan bangunan sejenis di  Al Hambra, Grenada, Spanyol. 

Istana Bayan terdiri dari bangunan konferensi, tenda Amiri dan ada enam kompleks bangunan dimana masing masing terdiri dari tiga bangunan. dengan fasilitas gedung pengendalian keamanan dan parkir mobil yang luas. Selain itu, ada juga bangunan yang berfungsi untuk penyediaan air, listrik dan komunikasi. Sebuah terowongan sepanjang 2,6 km menghubungkan gedung ini dengan istana.  

Bangunan konferensi terdiri dari tiga ruang pertemuan serbaguna dan art-theater yang dapat diubah menjadi gedung pertemuan dengan 1000 tempat duduk. Ada juga sebuah ruangan upacara, ruang resepsi, Press Room, perpustakaan dan Suite Room Amir Kuwait dan sejumlah ruang  kantor. 


Tenda Amiri termasuk bagian utama yang sangat penting di Istana ini. Didirikan oleh Amir  Sheikh Jaber Al Ahmad Al Sabah, pada tahun 1991 setelah pembebasan Kuwait. Luas tenda sekitar 3.500 meter persegi dan terdiri dari ruang upacara yang bisa menampung 500 orang, sebuah ruang konferensi berkapasitas 250 tempat duduk dan tiga ruang resepsi besar. Tenda Amiri dilengkapi dengan pendingin dan pemanas ruangan sentral, air panas dan dingin, sprinkler penyiram kebakaran dan generator darurat.  Dihalaman luar Bayan Palace, terdapat tempat pendaratan helikopter dan sebuah masjid berkubah emas untuk 1200 jamaah. (shw)

Sunday, April 24, 2011

Selayang Pandang DWP KBRI Kuwait


Pengurus dan Anggota bersama Dubes RI di Kuwait
Bp. Ferry Adamhar SH, LLM
Saat Ulang tahun Dharma Wanita KBRI Kuwait


Pertemuan Bulanan
Di Crown Plaza Hotel  Kuwait
Dharma Wanita Persatuan KBRI Kuwait adalah organisasi kemasyarakatan yang menghimpun dan membina istri staff KBRI Kuwait plus para istri tenaga kerja Indonesia di Kuwait dengan kegiatan yang bergerak dalam bidang pendidikan, ekonomi dan sosial budaya termasuk membantu semua aktifitas KBRI Kuwait terutama dalam hal memperkenalkan atau promosi Indonesia khususnya dalam hal pariwisata. Organisasi dan anggota tidak terkait dengan kekuatan politik manapun, tetapi hak berpolitik setiap anggota tetap dihormati.

Tujuan organisasi Dharma Wanita adalah mewujudkan kesejahteraan anggota dan keluarganya melalui peningkatan kualitas sumber daya anggota untuk mendukung tercapainya tujuan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.

Kegiatan yang dilaksanakan oleh Dharma Wanita Persatuan KBRI Kuwait diarahkan untuk :
  1. Membantu KBRI Kuwait dalam hal memperkenalkan Indonesia baik dalam hal sosial, politik, budaya dan juga pariwisata ke masyarakat internasional di Kuwait
  2. Menjaga citra Indonesia yang baik sebagai istri pendamping aparat pemerintah, istri tenaga kerja Indonesia yang tinggal di Kuwait dan juga sebagai 'orang asing' yang tinggal di tengah masyarakat internasional yang dinamis.

Thursday, March 24, 2011

Pameran International Day : Merah Putih Berkibar Di Kuwait


Inti pameran bertema "Many Flags One Heart" ini adalah memperkenalkan potensi berbagai negara yang ada di Kuwait



KUWAIT - Sang saka merah putih kembali berkibar di bumi Kuwait melalui Pameran International Day bertema “Many Flags One Heart” yang diadakan di American International School, 24 Maret 2011.
Acara yang difasilitasi oleh KBRI Kuwait bekerjasama dengan DWP KBRI Kuwait beserta orangtua warga Negara Indonesia yang menyekolahkan anak mereka di AIS tersebut merupakan salah satu stand dari sekitar 21 stand yang ada di sekolah tersebut.
Dalam hal ini KBRI Kuwait juga berusaha memperkenalkan Indonesia beserta potensinya kepada anak-anak yang bersekolah di AIS yang dimulai dari tingkatan Sekolah Dasar sampai dengan Sekolah Menengah Atas.
Sekitar 3000 orang anak dari berbagai kelas dan tingkat memadati lapangan tengah AIS, diantara negara-negara yang membuka stand dalam pameran tersebut, Indonesia mendapat perhatian luas karena menampilkan baju daerah dan juga berbagai makanan tradisional khas Indonesia.

Tetangga Spanyol
Banyak dari para murid tersebut yang tertarik dengan makanan tradisional Indonesia seperti onde-onde, sate ayam, dan kue lapis yang dibagikan secara gratis kepada para pengunjung, termasuk membagi juga resep pembuatan dari makanan tersebut.





Menata Booth Indonesia
Selain itu, ketertarikan mereka terhadap stand Indonesia adalah dengan adanya para penjaga stand yang menggunakan baju adat Minangkabau dan Dayak yang sangat eksotik sehingga  banyak dari apra pelajar yang menanyakan tentang Indonesia.


.

Persiapan
 Pertanyaan yang mereka ajukan adalah luas dari negara Indonesia, terutama sekali perbandingan luas dan jumlah penduduk dibandingkan dengan Kuwait.
Siswa-siswa sekolah tersebut, banyak yang “kaget” bahwa luas daratan  Indonesia adalah lebih dari 1000 kali lipat luas daratan Kuwait dan belum termasuk dengan keanekaragaman serta potensi budaya, wisata, alam dan ekonominya.
Keterbatasan informasi mengenai di Indonesia merupakan tantangan tersendiri bagi KBRI Kuwait dan masyarakat Indonesia untuk memperkenalkan Indonesia dan potensinya di pameran ini, terutama sekali menjelaskan potensi tersebut kepada anak-anak sekolah yang bersekolah di Kuwait.
Sampai saat ini, KBRI Kuwait  berusaha terus memperkenalkan Indonesia dan potensinya kepada masyarakat Kuwait terutama pada sekolah-sekolah di Kuwait.(lik/kemlu)
Sumber Berita :

Friday, February 4, 2011

Ini Dia KBRI Kuwait


Dubes Kuwait,
Ferry Adamhar SH, LLM
Pembukaan Transit House 3 Feb 2011
Ini dia 'KBRI'ku di Kuwait. Tempat segala urusan 'tetek bengek' diselesaikan di Kuwait. Mulai dari urusan administratif seperti perpanjangan passport, legalisir ijasah dan lain lain sampai urusan TKW. Juga tempat bertemu seluruh warga negara Indonesia di Kuwait baik disaat suka, duka maupun saat kepepet mendapat masalah di Kuwait. Namanya saja yang diurus berbagai macam masalah. Ya..tentu harus membutuhkan ekstra waktu untuk menyelesaikannya.

Selalu dilihat oleh seluruh masyarakat Indonesia yang keluar masuk KBRI untuk urusan atministrasi, suasana yang kusem dan memprihatinkan . Kenapa ? Karena di lantai bawah gedung KBRI yang terletak di Kaifan ini digunakan sebagai Shelter penampungan sementara TKW bermasalah. Jumlahnya tidak tanggung-tanggung saat itu, 300 sampai lebih rata- rata perharinya yang ditampung dilantai dasar yang luasnya tidak seberapa. Ditambah dengan fasilitas tempat tidur, kamar mandi dan dapur yang sangat memprihatinkan. Ditambah dengan berdirinya kantin kecil-kecilan.
Nah ! Siapa yang akan belanja kesitu ?? Kalau bukan Mbak Jum, Mbak Rit tersebut dan seluruh teman-temannya yang tinggal disitu.
Sekarang Wow..Coba datang sendiri ke KBRI dan lihatlah berubahan yang terjadi. Tidak lagi ada istilah Shelter untuk penampungan saudari - saudari pahlawan devisa tadi.  Nama Shelter yang terkesan tidak manusiawi, gelap dan kusam telah diubah menjadi Transit House sejak 3 Februari 2011. Kenyataannya, memang yang dulu gelap, kumuh dan kusem telah berubah 360 derajat yang dapat dikatakan layaknya sebuah asrama Haji yang bersih. Lengkap dengan dapur dan Ruangan makan yang cukup rapi.

Yang saya cukup surprise, menu makan harian tersaji lengkap dipapan tulis dan membuat siapapun yang melewatinya ngiler ingin ikut duduk dan makan bersama dengan saudari kita mbak Jum, mbak Rit dan mbak Siti. Apalagi aroma masakan dari dapur dan ruang makan, benar benar mengganggu hidung kita yang telah lama tidak pulang ke Indonesia.
Lebih surprise lagi, sekarang tersedia locker yang bisa dikunci dengan jumlah cukup banyak. Masing masing TKW berhak satu locker untuk menyimpan koper dan barang barang pribadinya. Karena penasaran, sempat saya panggil seorang penghuni dan saya tengok isi dan barang barangnya, ternyata isinya barang yang sangat terkenal di Indonesia dan hampir semua orang tahu kegunaan dan manfaatnya, yaitu Indomie.

Suasana Ruang Makan
Lengkap Dengan TV
Ruang makan cukup luas dan kira kira bisa menampung 50 orang secara bersamaan. Saat tulisan ini dibuat tanggal 4 Feb 2011, jumlah penghuni Transit House KBRI Kuwait ini masih sekitar seratusan orang. Sangat jauh menurun dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 300 orang lebih. Diharapkan beberapa bulan kedepan, Transit House ini benar benar sebagai tempat transit sementara, tempat singgah beberapa orang saudari kita sebelum pulang kembali ke Indonesia.

Satu hal lagi yang benar berubah di KBRI Kuwait adalah adanya access Control. Sebelumnya siapapun bisa keluar masuk  KBRI dengan bebas. Dan sekarang harus melalui Petugas Keamanan dalulu barulah masuk.



Pintu gerbang utama meskipun selalu terkunci tetapi saking banyaknya TKW didalam dengan mudah mereka membukakan pintu kalau ada yang teriak minta dibukakan. Saat itu security tidak berfungsi karena lebih banyak ngadem didalam. Sekarang security (Satpam) telah dikembalikan ke habitatnya, yaitu ditempatkan di pos penjagaan didepan dengan tugas sama seperti security security seprti layaknya security sebuah Kedutaan Besar. (Shw).